Asam Urat: Bukan Hanya Keturunan, Bukan Hanya untuk Orang Tua

Oleh: dr. Andre Damardana Tahitoe, Sp.PD – Spesialis Penyakit Dalam RS Unimus

Apa Itu Penyakit Asam Urat?

Asam urat adalah zat alami yang terbentuk dari hasil pemecahan purin, yaitu senyawa yang terdapat dalam makanan maupun diproduksi oleh tubuh. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui urine oleh ginjal. Namun, bila kadarnya terlalu tinggi atau proses pengeluarannya terganggu, asam urat dapat menumpuk di dalam darah. Kondisi ini disebut hiperurisemia.

Jika kadar asam urat tinggi terus-menerus, zat tersebut dapat membentuk kristal tajam di persendian. Kristal inilah yang menimbulkan gejala khas asam urat, yaitu nyeri sendi mendadak, bengkak, kemerahan, dan terasa panas. Serangan biasanya terjadi di jempol kaki, tetapi bisa juga mengenai sendi lain seperti lutut, pergelangan kaki, atau tangan.

Apakah Asam Urat Hanya Penyakit Keturunan?

Banyak masyarakat menganggap asam urat hanya disebabkan oleh faktor keturunan. Memang benar, genetik dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kadar asam urat tinggi. Namun, bukan berarti semua penderita asam urat mewarisi penyakit ini dari orang tuanya.

Ada sejumlah faktor lain yang terbukti berperan besar dalam meningkatkan risiko:

  • Obesitas – berat badan berlebih menyebabkan metabolisme tubuh terganggu sehingga produksi dan pembuangan asam urat tidak seimbang.
  • Pola makan tinggi purin – sering mengonsumsi jeroan, daging merah, seafood (seperti kerang, udang, dan ikan sarden) dapat memicu naiknya kadar asam urat.
  • Konsumsi alkohol – alkohol memperlambat pembuangan asam urat dari tubuh.
  • Penggunaan obat tertentu – misalnya obat golongan diuretik yang biasa digunakan untuk mengontrol tekanan darah, dapat meningkatkan kadar asam urat.

Dengan kata lain, asam urat bukan hanya soal keturunan, tetapi juga erat kaitannya dengan gaya hidup dan kondisi kesehatan seseorang.

Benarkah Asam Urat Hanya Menyerang Orang Tua?

Asam urat sering kali diasosiasikan dengan penyakit orang tua. Padahal, kenyataannya anak muda pun bisa terkena asam urat, terutama jika memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas.

Pola makan serba instan, konsumsi daging berlebihan, minuman manis, serta gaya hidup kurang gerak adalah kombinasi yang membuat generasi muda rentan mengalami asam urat lebih cepat.

Meskipun demikian, usia lanjut tetap memiliki risiko lebih tinggi karena fungsi ginjal yang menurun seiring bertambahnya usia, sehingga pembuangan asam urat menjadi kurang efektif.

Jadi, penting dipahami bahwa asam urat bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua.

Apakah Air Putih Bisa Membantu Mengendalikan Asam Urat?

Jawabannya: ya, benar. Mengonsumsi air putih yang cukup setiap hari sangat penting dalam menjaga kadar asam urat tetap normal.

Air putih membantu tubuh, khususnya ginjal, untuk membuang kelebihan asam urat melalui urine. Dengan begitu, risiko pembentukan kristal asam urat di persendian bisa berkurang.

Tips konsumsi air putih:

  • Minumlah sekitar 2–3 liter per hari, atau disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
  • Bagi penderita asam urat, hidrasi cukup sangat dianjurkan untuk mencegah serangan kambuh.
  • Hindari mengganti air putih dengan minuman manis atau bersoda, karena justru bisa memperburuk kadar asam urat.

Cara Mencegah dan Mengelola Asam Urat

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko sekaligus mengendalikan asam urat:

  1. Atur pola makan
    • Batasi makanan tinggi purin seperti jeroan, seafood, dan daging merah.
    • Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan tinggi serat.
    • Kurangi makanan/minuman manis dan alkohol.
  2. Jaga berat badan ideal
    • Turunkan berat badan secara bertahap jika obesitas.
    • Hindari diet ekstrem, karena justru bisa memicu serangan asam urat.
  3. Aktivitas fisik teratur
    • Olahraga ringan hingga sedang, misalnya jalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat membantu metabolisme tubuh.
  4. Minum air putih cukup
    • Seperti dijelaskan sebelumnya, hidrasi adalah kunci untuk membantu pembuangan asam urat.
  5. Kontrol kesehatan rutin
    • Lakukan pemeriksaan kadar asam urat secara berkala, terutama bila ada riwayat keluarga atau gejala nyeri sendi berulang.
    • Konsultasikan ke dokter bila mengalami serangan nyeri sendi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Asam urat bukanlah penyakit yang hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan, dan tidak terbatas menyerang usia lanjut saja. Siapa pun bisa berisiko terkena, termasuk usia muda, terutama jika memiliki pola hidup tidak sehat.

Dengan menjaga berat badan, mengatur pola makan, menghindari alkohol, serta mengonsumsi air putih yang cukup, kita bisa menurunkan risiko sekaligus mengendalikan kadar asam urat.

Untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan tepat, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Unimus.