
Oleh: dr. Andre Damardana Tahitoe, Sp.PD – Spesialis Penyakit Dalam RS Unimus
Asam urat adalah salah satu penyakit sendi yang banyak dikeluhkan masyarakat. Penyakit ini terjadi ketika kadar asam urat di dalam darah terlalu tinggi, lalu membentuk kristal yang menumpuk di sendi. Kristal inilah yang menimbulkan rasa nyeri, bengkak, dan peradangan, kondisi yang dikenal dengan istilah gout.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: benarkah kacang bisa menyebabkan kambuhnya asam urat? Untuk menjawab hal ini, mari kita pahami lebih dalam tentang makanan pantangan, gaya hidup, serta cara penanganan asam urat.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Penderita asam urat perlu menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi. Purin adalah zat alami yang ditemukan di banyak makanan. Ketika purin dipecah dalam tubuh, hasil akhirnya adalah asam urat. Jika jumlahnya berlebihan, maka risiko kambuh semakin besar.
Beberapa makanan tinggi purin antara lain:
- Daging merah: sapi, kambing, serta produk olahannya (sosis, kornet, dll).
- Jerohan: hati, ginjal, usus, dan bagian dalam lainnya.
- Makanan laut: udang, cumi, kepiting, kerang, dan ikan tertentu.
- Makanan/minuman berpemanis buatan: terutama minuman kemasan dengan fruktosa tinggi.
- Minuman beralkohol: terutama bir, yang sangat tinggi purin.
Mengurangi konsumsi makanan di atas adalah langkah penting untuk menurunkan risiko serangan asam urat berulang.
Bagaimana dengan Kacang-Kacangan?

Selama ini, kacang sering dituduh sebagai pemicu kambuhnya asam urat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sayur dan kacang-kacangan tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Artinya, kacang tidak sepenuhnya berbahaya. Meski begitu, konsumsinya tetap perlu diperhatikan. Jika berlebihan, kacang tetap bisa menambah beban metabolisme tubuh. Oleh karena itu, prinsipnya adalah makan dalam jumlah wajar, bukan pantang total.
Peran Air Putih dalam Mengendalikan Asam Urat
Salah satu cara paling sederhana untuk membantu tubuh mengendalikan kadar asam urat adalah dengan minum air putih yang cukup setiap hari.
Air putih berfungsi membantu ginjal membuang asam urat berlebih melalui urine. Bila tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), maka risiko penumpukan kristal asam urat semakin besar.
Kebutuhan air putih setiap orang berbeda, namun rata-rata dianjurkan 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari.
Bolehkah Sendi Dipijat Saat Asam Urat Kambuh?

Ini adalah pertanyaan yang juga sering ditanyakan pasien. Jawabannya: tidak dianjurkan.
Saat sendi meradang akibat gout, pijatan justru dapat memperparah kondisi. Pemijatan bisa meningkatkan peradangan, memperburuk pembengkakan, serta menimbulkan rasa nyeri yang lebih berat.
Langkah yang tepat adalah segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk mengurangi peradangan (antiinflamasi) dan pereda nyeri. Dengan begitu, serangan asam urat dapat tertangani dengan aman.
Tips Gaya Hidup untuk Mencegah Kambuhnya Asam Urat
Selain mengatur makanan, ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu mengurangi risiko kambuh:
- Menjaga berat badan ideal → obesitas meningkatkan risiko tingginya asam urat.
- Olahraga teratur → aktivitas fisik membantu metabolisme dan menjaga kesehatan sendi.
- Hindari konsumsi alkohol → terutama bir yang sangat tinggi purin.
- Batasi minuman manis → gula berlebih bisa memperburuk kondisi.
- Konsumsi buah dan sayur segar → seperti ceri, stroberi, dan sayuran hijau yang kaya antioksidan.
Kesimpulan
Asam urat bukan hanya penyakit orang tua, tapi bisa menyerang siapa saja yang memiliki faktor risiko. Makanan tinggi purin seperti daging merah, jerohan, seafood, pemanis buatan, dan alkohol sebaiknya dihindari.
Kacang-kacangan sebenarnya tidak terlalu meningkatkan kadar asam urat, tetapi konsumsinya tetap perlu dibatasi agar tidak berlebihan. Minum air putih cukup setiap hari adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah kambuh.
Dan yang terpenting, saat sendi nyeri akibat asam urat, hindari pijat. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan pola hidup sehat dan pengelolaan yang baik, asam urat bisa dikendalikan sehingga kualitas hidup tetap terjaga.